Kamis, 18 Juli 2013

Asal-Usul Penamaan Daerah-Daerah di Wakatobi

1.       Wangi-Wangi
Sumber luar negeri : istilah Wangi-Wangi diambil dari perilaku manusia pertama yang menghuni negeri ini dengan jiwa suka memberi pertolongan yang sangat membutuhkan perlindungan, dalam bahasa Mindanao – Sulu yaitu bahasa “yakan” disebut Wangi-Wangi7.
Dalam tradisi lisan, masyarakat Wangi-Wangi berasal dari sebuah benda dan bila itu dipakai dalam upacara keagamaan dengan cara dibakar, maka bau atau wanginya akan menyebar ke segala penjuru dunia. Dengan tradisi lisan seperti inilah orang Wangi-Wangi gemar merantau ke seluruh penjuru dunia.
2.       Kaledupa
Dalam tradisi lisan, masyarakat Kaledupa ada beberapa pandangan atau versi yaitu :
a.       Kaledupa berasal dari kata “Kaedupa” sebagian masyarakat menyebut “kayudupa”. Dalam tradisi lisan dikisahkan bahwa suatu ketika ada sekelompok masyarakat menebas hutan untuk membuka lahan perkampungan. Di antara pepohonan yang ditebang itu ada satu pohon yang unik dan mempunyai bau harum, karena keunikannya kayu dijadikan bahan pengharum dan sering dipakai dalam upacara keagamaan sehingga diabadikan menjadi sebuah nama pulau yaitu Kaledupa.
b.       Kaledupa berasal dari pulau karang yang ditumbuhi oleh pohon. Pohon itu berkembangbiak di atas pulau karang dan sangat istimewa yang mempunyai bau harum, sehingga pulau karang ditumbuhi pohon itu diabadikan menjadi nama pulau yaitu Kaledupa.
3.       Tomia
Dalam masyarakat Tomia yang mengetahui tradisi lisan mengemukakan bahwa Tomia berasal dari dua kata yaitu : To artinya Tua (bahasa Bagobo) yaitu bahasa-bahasa yang ada di Mindanao-Sulu dan Mia artinya manusia. Jadi, Tomia diambil dari manusia tertua.
4.       Binongko
Berdasarkan tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat Binongko mengemukakan bahwa Binongko berasal dari kata binong artinya bercerai, tidak teratur (bahasa Cebu) di Philipina dan ko artinya satu (bahasa Cebu). Jadi, Binongko berarti penyatuan yang telah lama hilang. Mateo Bartoli menyebut penyusunan kembali yang tidak teratur (1948 : 36) dengan menyebutnya Binongko.